LPK Cipta Kriya Wiyasa

Mematahkan Stigma Anak Autisme Tidak Bisa Bekerja dan Mandiri

Anak dengan Autisme Spectrum Disorder (ASD) bisa produktif dan mandiri

juga memiliki potensi besar untuk mandiri dan bekerja secara profesional. Stigma seperti “anak autis hanya bisa tantrum” atau “tidak mampu bekerja” masih menjadi penghalang utama bagi mereka untuk diterima di dunia kerja. LPK CIPTA KRIYA WIYASA (LPKCKW) hadir dengan misi kuat: memecahkan stigma dan membuktikan bahwa anak autis bisa bekerja dan mandiri .

LPCKKW adalah lembaga pelatihan kerja yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan spektrum autisme. Melalui pendekatan yang personal dan program yang terstruktur, kami menciptakan lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, dan penuh potensi. Kami percaya bahwa setiap anak istimewa, dan mereka hanya membutuhkan ruang untuk bertumbuh sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.

Untuk mendukung kemandirian dan kesiapan kerja, LPCKKW menghadirkan tiga program pelatihan utama yang dirancang berdasarkan kekuatan dan kebutuhan anak autis:

pelatihan makanan beku , office boy profesional , dan pelatihan fotografi bagi anak autisme.

Dalam program pelatihan frozen food , peserta dilatih untuk mengolah bahan makanan seperti lele, ayam, dan ikan dori menjadi produk beku yang higienis dan siap jual. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik dan kemandirian, tetapi juga melatih disiplin dan fokus mereka.

Dalam program office boy profesional , anak-anak diajarkan cara menjaga kebersihan ruang kerja, merapikan arsip, hingga berinteraksi dengan staf lain secara profesional. Kegiatan ini sangat penting dalam membentuk etika kerja dan membiasakan mereka dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya.

Sementara itu, dalam pelatihan fotografi , anak-anak diajak mengekspresikan emosi dan kreativitas mereka melalui kamera. Banyak anak autis yang memiliki daya tarik visual yang kuat, dan fotografi menjadi media yang efektif untuk menyalurkan potensi tersebut. Bahkan beberapa karya peserta kami sudah digunakan dalam katalog UMKM lokal.

Kisah nyata dari peserta seperti Kevin yang sudah bisa dan terlatih dalam membuat olahan frozen food lele dengan baik dan layak untuk dijual.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum membuka mata terhadap potensi luar biasa ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mulai mengubah pola pikir dan

menghapus stigma negatif terhadap anak autisme tidak bisa kerja dan mandiri.

Mereka bukannya tidak mampu, mereka hanya membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Melalui lembaga seperti LPCKKW, kami membuktikan bahwa dunia kerja bisa lebih inklusif dan berkeadilan . Memberikan kesempatan kepada anak autis untuk belajar dan berkembang tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga memperkaya lingkungan sosial dan profesional dunia secara keseluruhan. anak autisme bisa bekerja dan mandiri

Mari bersama-sama dukung gerakan inklusi ini. Sebarkan pesan positif ini , dan bantu kami menyuarakan bahwa anak autis juga bisa bekerja, mandiri, dan berkarya. Karena setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Anak autis mampu bekerja dan hidup mandiri